Semua

Tutorial Memilih Teknologi Pendingin Efektif

Spread the love

Teknologi pendingin adalah alat atau sistem yang berfungsi mengurangi suhu ruangan, produk atau perangkat tertentu. Sistem pendingin ini bekerja dengan cara memindahkan suhu panas dari satu tempat ke tempat lainnya melalui proses termodinamika. Sistem ini sekarang mulai banyak digunakan perusahaan atau individu karena terbukti mampu membuat ruangan menjadi lebih sejuk.

Untuk pemilik perusahaan atau individu yang tertarik menggunakan teknologi pendingin sebaiknya pilih teknologi yang akan digunakan terlebih dahulu. Agar tidak salah memilih teknologi sebaiknya ikuti tutorial memilih sistem pendingin yang akan diulas berikut ini.

Tata Cara Memilih Teknologi Pendingin

Perusahaan ataupun individu pastinya ingin mendapatkan sistem pendingin efektif yang dapat membuat suhu ruangan menjadi lebih sejuk. Untuk memperoleh sistem seperti ini caranya cukup mudah yaitu dengan mempraktikkan cara-cara berikut ini.

Sesuaikan dengan Kebutuhan

Dalam memilih pendingin ada baiknya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan. Sistem pendingin yang ada saat ini mempunyai karakteristik serta fungsi yang berbeda-beda sehingga kalau tidak disesuaikan dengan kebutuhan bisa saja mendapatkan sistem yang tidak efektif. Agar bisa sesuai kebutuhan maka perlu menentukan berapa jumlah ruangan yang membutuhkan sistem pendingin.

Kalau ruangannya cukup besar maka sistem yang harus dipilih adalah sistem yang dibuat khusus untuk data center atau ruangan besar. Selain itu, sesuaikan juga dengan kebutuhan suhu. Kalau sistem akan digunakan di industri farmasi maka yang cocok adalah sistem yang bisa memberikan suhu yang rendah.

Lihat juga : AC Chiller: Solusi Pendinginan Bangunan Bertingkat

Perhatian Efisiensi Energi

Efisiensi energi merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan saat menentukan sistem pendingin. Agar biaya operasional tidak terlalu banyak sebaiknya periksa nilai COP (Coefficient of Performance) atau SEER (Seasonal Energy Efficiency Ratio) dari sistem yang akan digunakan. Apabila sistem mempunyai nilai yang cukup tinggi maka penggunaan energi pada sistem cukup efisien.

Selanjutnya, hitung juga estimasi penggunaan energi serta biaya listrik per bulan atau per tahun. Usahakan memilih sistem yang biaya listriknya tidak terlalu mahal agar biaya operasional perusahaan lebih hemat. Selain itu, pastikan juga sistem sudah mempunyai sertifikasi efisiensi energi, sertifikasi ini membuktikan bahwa sistem sudah hemat energi.

Pastikan Mudah Perawatannya

Sistem pendingin yang harusnya dipilih adalah sistem yang perawatannya mudah bukan sistem pendingin yang sulit dipelihara. Kalau sistem perawatannya sulit biasanya sering mengalami permasalahan yang nantinya akan mengakibatkan membengkaknya biaya operasional karena harus mengeluarkan biaya perawatan sistem yang cukup besar.

Selain harus mudah dirawat, sistem yang dipilih juga harus mudah digunakan. Pastikan sistem sudah memiliki komponen yang mudah diakses dan mudah diperbaiki apabila mengalami kerusakan. Selain itu, pastikan sistem memiliki suku cadang yang mudah didapatkan serta harganya terjangkau agar tidak kesulitan ketika mencari suku cadang baru untuk mengganti suku cadang sistem yang rusak.

Sesuaikan dengan Ketersediaan Sumber Daya

Agar tidak bermasalah ketika menggunakan sistem maka harus menyesuaikan sistem dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki. Perusahaan harus memastikan pasokan daya listrik stabil dan cukup agar saat sistem berjalan tidak mengalami kendala. Selanjutnya, pastikan juga mempunyai ruang yang cukup untuk menampung perangkat sistem pendingin.

Selain itu, lakukan juga pengecekan di sekitar wilayah perusahaan, apakah ada tempat yang menyediakan suku cadang atau bahan refrigeran untuk sistem pendingin. Jika di wilayah tempat perusahaan berdiri tidak ada penyedia suku cadang maka ada baiknya untuk memilih sistem yang suku cadangnya banyak dijual di sekitar perusahaan.

Lihat juga : Tips Memilih Kontraktor AC Chiller untuk Gedung Besar

Mengenal Jenis-jenis Teknologi Pendingin

Teknologi pendingin yang ada saat ini terdiri dari beberapa macam jenis, berikut ini beberapa jenis teknologi pendingin yang umumnya digunakan individu atau perusahaan.

Pendingin Kompresi

Pendingin kompresi merupakan sistem pendingin yang memakai siklus kompresi untuk memindahkan suhu panas dari ruangan satu ke ruangan lainnya. Keunggulan sistem ini adalah harganya murah dan mudah didapatkan karena banyak yang menjualnya. Contoh sistem pendingin yang sudah memakai siklus kompresi seperti ini adalah freezer dan AC konvensional.

Pendingin Evaporatif

Pendingin evaporatif memakai proses evaporasi air untuk mengubah suhu udara. Sistem ini banyak digunakan di perusahaan-perusahaan besar Indonesia karena terbukti ramah lingkungan dan hemat energi. Selain itu, sistem ini juga cocok digunakan di wilayah yang beriklim panas dan kering.

Pendingin Berbasis CO2

Teknologi ini memakai karbon dioksida sebagai refrigeran yang ramah lingkungan dan alami. Perusahaan yang ingin mendukung pelestarian lingkungan sangat disarankan untuk memakai teknologi ini. Apabila ingin menggunakan teknologi ini, perlu mempersiapkan biaya yang cukup besar karena biaya penggunaannya terbilang cukup tinggi.

Pendingin Berbasis Thermoelectric

Jenis pendingin yang satu ini memakai efek termoelektrik untuk memindahkan suhu panas menggunakan bahan semikonduktor. Sistem ini cukup diminati di Indonesia karena tidak memakai refrigeran yang berbahaya dan memiliki ukuran kecil. Untuk harganya juga terbilang cukup murah sehingga tidak aneh kalau banyak yang menggunakannya.